Memahami Makna Q.S Al-Maidah ayat 2-3 1.1 Terbiasa membaca Al-Qur'an dengan tartil 2.1 ...
Memahami Makna Q.S Al-Maidah ayat 2-3
1.1 Terbiasa membaca Al-Qur'an dengan tartil
2.1 Memiliki sifat toleran dan simpati sebagai bentuk implementasi
dari pemahaman Q.S Al-Maidah ayat 2-3 dan Q.S Al Hujurat ayat 12-13
3.1 Mengetahui makna Q.S Al Maidah ayat 2-3 dan Q.S Al Hujurat ayat 12-13
dengan benar
4.1 Membaca, menulis dan menghafal Q.S Al Maidah ayat 2-3 dan
Q.S Al Hujurat ayat 12-13 dengan benar
1. Terbiasa membaca Al-Qur'an dengan tartil
2. Menunjukkan sikap toleransi dan simpati terhadap sesama
3. Membaca Q.S AlMaidah ayat 2-3 dan Q.S Al Hujurat ayat 12-13 dengan baik dan
benar
2. Pembiasaan : Tadarus Al-Qur'an
1. Kegiatan awal : Membaca doa sebelum belajar
Anak-anak, sebelum memulai pembelajaran mari kita membaca doa sebelum belajar
Mari kita semua membiasakan untuk membaca Al-Qur'an setiap harinya, untuk hari ini marilah kita membaca Al-Qur'an surat Al-Maidah ayat 2, sebelumnya mari membaca ta'awudz dan basmalah terlebih dahulu
3. Pesan Motivasi
Anak-anak, marilah kita simak pesan motivasi di video berikut ini agar kita lebih semangat lagi untuk belajar
4. Kegiatan Inti :
MEMAHAMI MAKNA QS Al-MAIDAH AYAT 2-3
Q.S Al-Maidah ayat 2
Anak-anak, jika kita membaca Al-Qur'an maka kita akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Sebagai umat Islam, kita wajib mempelajari Al-Qur'an, membacanya dan mengamalkan isinya. Surat yang akan kita pelajari adalah surat yang berkenaan dengan perintah saling tolong menolong dalam kebaikan
Surat Al Maidah adalah surat yang ke 5 dalam Al-Qur'an. Surat ini terdiri dari 120 ayat dan termasuk golongan surat Madaniyah.
Bacalah dan hafalkan potongan ayat berikut bersama artinya
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.
Makna yang terkadung
Potongan surah al-Ma’idah ayat 2 menjelaskan tentang betapa pentingnya sikap saling menolong dalam kehidupan sehari-hari. Tolong-menolong yang diperintahkan oleh Allah Swt. dalam ayat ini adalah tolong-menolong dalam melakukan perbuatan baik yang dapat meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Swt. begitu pula sebaliknya Allah Swt. melarang tolong-menolong dalam melakukan perbuatan yang dapat mendatangkan dosa serta permusuhan.
Pada akhir ayat ini Allah Swt. menegaskan bahwa jika kita melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah Swt., maka akan dibalas dengan azab yang sangat pedih. Bahkan,Rasulullah saw. Menempatkan kedudukan yang sama antara orang yang melakukan perbuatan dan orang yang menolong melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah Swt
Q.S Al-Maidah ayat 3
Artinya :Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Makna Kandungannya
Pesan pokok Q.S. al-Ma’idah/5:3 secara umum adalah tentang jenis makanan yang diharamkan oleh Allah Swt. Untuk dikonsumsi dengan berbagai penyebabnya. Secara lebih terinci kandungan Q.S. al-Ma’idah/5:3 adalah sebagai berikut
- Allah mengharamkan beberapa jenis benda untuk dimakan di antaranya bangkai, darah, daging babi, serta binatang-binatang halal yang disembelih tidak menyebut nama Allah atau tidak membaca basmalah dan binatang yangdisembelih untuk berhala.
- Binatang lain yang diharamkan oleh Allah adalah binatang yang mati karena dicekik, dipukul, terjatuh, ditanduk, atau diterkam binatang buas kecuali bisa menjadi halal apabila sempat disembelih terlebih dahulu dengan menyebut nama Allah Swt.
- ika seseorang dalam keadaan darurat karena kelaparan dan tidak menemukan makanan lain yang halal, semua makanan menjadi boleh untuk dimakan dengan ketentuan bukan berniat untuk melanggar larangan Allah Swt. Akan tetapi, hal itu dilakukan semata-mata untuk mempertahankan hidup.
- Allah Swt. telah mengatur semua ajaran Islam dari berbagai segi kehidupan yang terdapat di dalam Al-Qur’an, maka tidak ada keraguan tentang kebenaran agama Islam sebagai agama rahmatan lil alamin (agama penuh rahmat bagi semua alam).
Pesan Moral
Makanan yang dimakan akan tumbuh menjadi daging dalam tubuh kita, maka makanlah yang baik, bergizi, dan yang terpenting adalah makanan yang halal, karena dari makanan yang halal itu akan melahirkan amal baik dalam kehidupan kita. Sebaliknya jika tubuh kita dibesarkan dengan makanan haram atau tidak halal ibadah kita tidak akan diterima oleh Allah Swt. maka berhati-hatilah dalam memilih makananan.
Kegiatan Penutup
Mari kita simpulkan materi makna QS Al-Maidah 2-3
- Surah al-Ma’idah ayat 2 menjelaskan tentang perintah untuk saling menolong dalam berbuat kebaikan dan ketakwaan, serta melarang kita untuk saling menolong pada perbuatan yang dilarang oleh Allah Swt.
- Pada surah al-Ma’idah ayat yang ke-3, Allah Swt. menjelaskan secara lengkap tentang jenis makanan atau binatang yang diharamkan untuk dimakan, antara lain bangkai, darah, dan hewan yang disembelih tanpa menyebut nama Allah serta hewan yang mati tanpa disembelih. Pada akhir ayat tersebut juga dijelaskan bahwa ajaran Islam telah sempurna dan satu-satunya agama yang diridai oleh Allah Swt.
Penutup
Penilaian harian
Anak-anak silahkan buka link ini untuk mengerjakan soal penilaian harian
Anak-anak, demikian pembelajaran hari ini, tentang memahami makna Q.S Al Maidah ayat 2-3. Semoga anak-anak dapat memahami ayat-ayat tersebut dengan baik dan benar, mari kita akhiri dengan membaca doa kafaratul majelis dan hamdalah.
Alhamdulilahirabbil'alamin,
Wassalamu'alaikum warohmatulahi wabarokatuh
Referensi
- Kemendikbud RI, 2018, Buku Siswa PAI dan Budi Pekerti Kelas 6, Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
- Kementerian Agama RI, 2019, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VI Sekolah Dasar, Jakarta : Direktorat jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI